Sunday, August 8, 2010

ga penting #3

Well, kemarin gue ulangan matematika dan, sukses kawan...!
...
...
...
Oke, oke, gue bohong. Gue ga sukses dalam ulangan kemarin. Siapa juga yang bisa mengerjakan soal-soal integral trigonometri yang "indah" dengan sukses. Paling cuma segelintir orang-orang terpilih yang bisa. Orang terpilih yang gue maksud disini adalah orang yang bisa dengan mudah menghapalkan rumus-rumus trigonometri yang seabrek itu (sesuatu yang sulit dilakukan sama orang normal). Kayak cos2α=1-2sinα, atau 2sinαcosβ=sin(α+β)+sin(α-β) atau juga ∫secαtanα=secα+c dan masih banyak rumus-rumus njlimet lainnya yang ga bisa gue sebutin satu persatu. Nah, karena orang normal, gue juga kesulitan buat menghapal rumus-rumus itu. Padahal gue udah berusaha sekuat tenaga, tapi tetep aja ga hapal-hapal *sigh*.

Dan akhirnya setelah berpusing-pusing ria selama satu setengah jam, gue cuma bisa mengerjakan 9 dari 10 soal yang tersedia dengan rincian sebagai berikut:
-5 soal gue kerjakan secara menjanjikan dengan tingkat keyakinan benar sebesar 95% (jadi gue lumayan optimis bisa dapet nilai lebih dari 50 di ulangan ini)
-2 soal dikerjakan secara tersendat-sendat dengan tingkat keyakinan 67,8954321%
-1 soal gue kerjakan via nyontek punya temen
-1 soal dikerjakan full ngasal (dan sepertinya kecil harapan bagi 1 soal ini buat menyumbang point pada nilai ulangan gue)
-1 soal yang tersisa ga sempet dikerjakan karena waktu yang tidak memadai
Dengan rincian seperti itu, kayaknya gue emang jauh dari kata sukses.

Tapi penderitaan gue ga berhenti sampai di situ. Karena satu setengah jam berikutnya gue masih harus menghadapi ulangan bahasa inggris. Dan parahnya, materi ulangan bahasa inggris kali ini adalah masalah grammar, salah satu hal yang agak ngga gue suka. Bukannya ga bisa, tapi menurut gue grammar itu bukanlah hal yang terpenting dalam belajar bahasa inggris. Soalnya kalo grammar kita salah-salah dikit itu bukanlah suatu masalah yang besar. Emangnya kalo kita kagi ngobrol sama bule trus grammarnya salah, si bulenya bakalan protes? Ngga kan? Yang penting itu dia tahu apa maksud yang kita omongin. Betul ngga? (Ealah, malah curhat)

Yah, intinya ulangan matematika dan bahasa inggris kemarin sukses membuat gue gila untuk sementara waktu.

Tuesday, August 3, 2010

seandainya...

Seandainya kudapat memilih untuk tak pergi dan tetap disini
Seandainya aku bisa aku sanggup dan mampu
Ku yakin inginku kau tau maksudku
Iringi aku sayang

Aku pergi untukmu
Merangkai mimpi lewati waktu
Semua itu jalan kita
Akan ku jaga, kubina slamanya
Rasa didalam hati, walau diriku jauh
Kuingin kau menunggu, sampai kudatang padamu


Nantikan aku, sambut tubuhku
Usap semua peluhku,
terus bersama selamanya...

Seandainya kudapat memilih untuk tak pergi dan tetap disini...
--------------------------------------------------------

Seandainya...
Seandainya aku bisa memilih untuk tidak pergi...
Sayangnya, aku tidak bisa memilih
Aku tidak punya pilihan saat itu
Aku harus pergi
Pergi meninggalkanmu seorang diri

Tapi aku berjanji, walaupun aku tidak di sisimu,
Aku akan selalu mengingatmu
Aku tidak akan melupakanmu
Tak satupun alasan untuk itu

Dan kuharap kau juga sama
Terus mengingatku,
Dan mau menungguku sampai aku kembali
Ya, Kuharap kau mau

Atau paling tidak, seakan-akanlah kau masih setia menungguku...

Orang yang jatuh cinta diam-diam

Orang yg jatuh cinta diam diam pada akhirnya selalu melamun dengan tidak pasti, memandang waktu yang berjalan sangat cepat dan menyesali semua perbuatan yg tidak mereka lakukan dulu.

Orang yg jatuh cinta diam diam harus bisa melanjutkan hidupnya dalam keheningan.

Pada akhirnya orang jatuh cinta diam diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh.

Orang yang jatuh cinta diam diam pada akhirnya menerima.

Orang yang jatuh cinta diam diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yg kita inginkan. Terkadang yg kita inginkan bisa jadi yang tidak sesungguhnya kita butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan.

Orang yang jatuh cinta diam diam hanya bisa, seperti yg mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.

(salah satu kata-kata favorit gue yang dikutip dari buku Marmut Merah Jambu-nya Raditya Dika)